Skripsi
Ikulujiyyah al bahriyah fi al Quran
Kerusakan laut telah menjadi isu global yang terjadi hampir di setiap negara. Dari laporan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, diketahui bahwa tingkat pencemaran di beberapa wilayah perairan Indonesia pada saat ini telah berada pada kondisi yang tidak terkendali. Di sisi lain, tafsir al-Qur’an tentang masalah ekologi selalu berhenti pada ayat ke-41 surat al-Rum. Penafsiran yang dilakukanpun literal dan terkesan ‘apa adanya’. Sehingga, alih-alih “mencerahkan”, penafsiran yang dangkal terhadap ayat ini akan terasa “buram” karena tidak jelas maknanya dan kepada siapa ia ditujukan. rnPenelitian Pustaka ini ditulis untuk menjawab dua pertanyaan mendasar: bagaimana al-Qur’an berbicara mengenai manfaat laut dan apa prinsip-prinsip konservasi laut menurut al-Qur’an. Dengan memakai metode deskriptif-analitis dan pendekatan tafsir tematis, ayat-ayat tentang laut dikaji secara mendalam. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data, sedangkan pengolahannya dilakukan dengan cara reduksi dan taksonomi.rnPenelitian ini menyimpulkan tiga manfaat besar dari laut untuk manusia menurut al-Qur’an, yaitu: (1) air dalam jumlah sangat banyak; (2) ikan-ikan yang berlimpah; (3) serta hasil laut lain yang bernilai jual tinggi. Ketiga manfaat ini diberikan bersamaan dengan ajaran agar manusia bertambah keyakinan terhadap kekuasaan Tuhan dan tidak terlena dengan kemegahan laut. rnAl-Qur’an juga merumuskan prinsip-prinsip konservasi laut. Karya ilmiah ini menguatkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Evelyn yang menyimpulkan lima resep dasar agama untuk menyelamatkan alam. Kelima prinsip itu adalah: (1) reference (keyakinan); (2) respect (penghargaan kepada sesama makhluk hidup); (3) restrain (kemampuan mengelola); (4) redistribution (kemampuan menyebarkan kekayaan dan hasil alam); dan (5) responsibility (sikap bertanggung jawab dalam merawat alam).rn
U-2014/TH/021 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain